ورى أبو هريرة رضي الله عنه «التقى شيطان المؤمن وشيطان الكافر، فإذا شيطان الكافر سمين دهين لابس، وإذا شيطان المؤمن مهزول أشعث عار، فقال شيطان الكافر لشيطان المؤمن : ما لك على هذه الحالة؟ فقال : أنا مع رجل إذا أكل سمي فأظل جائعا وإذا شرب سمي فأظل عطشان وإذا أدهن سمي فأظل شعثا وإذا لبس سمي فأظل عريانا، فقال شيطان الكافر : أنا مع رجل لا يفعل شيئا مما ذكرت فأنا أشاركه في طعامه وشرابه ودهنه وملبسه».
Abu huroiroh -rodliallohu anhu- mengisahkan : Suatu waktu setannya orang mukmin berjumpa dengan setannya orang kafir, dan ternyata setannya orang kafir itu gemuk harum dan berpakaian namun setannya orang mukmin itu di olok olok (saking kurusnya) termodifikasi (dengan bau busuk) dan telanjang, maka setannya orang kafir bertanya pada setannya orang mukmin :
Abu huroiroh -rodliallohu anhu- mengisahkan : Suatu waktu setannya orang mukmin berjumpa dengan setannya orang kafir, dan ternyata setannya orang kafir itu gemuk harum dan berpakaian namun setannya orang mukmin itu di olok olok (saking kurusnya) termodifikasi (dengan bau busuk) dan telanjang, maka setannya orang kafir bertanya pada setannya orang mukmin :
Setannya orang kafir : Apa yang membuatmu dalam keadaan seperti ini??
Setannya orang mukmin : Aku bersama seseorang yang ketika makan dia baca tasmiyah maka aku bermalam dalam keadaan lapar, ketika minum dia baca tasmiyah maka aku bermalam dalam keadaan dahaga, ketika pakai minyak wangi dia baca tasmiyah maka aku bermalam dalam keadaan bau busuk dan ketika berpakaian dia juga baca tasmiyah maka aku bermalam dalam keadaan telanjang
Setannya orang kafir : Aku bersama seseorang yang tidak pernah melakukan apa yang kau sebut tadi maka aku bisa menemaninya dalam makan, minum, wewangian dan pakaiannya