Di ceritakan bahwa ada salah seorang ulama arif billah di tuduh telah berbuat dosa, sehingga di penjarakan oleh raja, namun ada seorang santrinya yang ikut menemaninya masuk penjara, di dalam penjara ulama itu di kekang dengan rantai, saat tiba waktu sholat dia membaca بسم الله الرحمن الرحيم maka rantai yang membelenggunya tiba-tiba terlepas seketika dengan izin allah sehingga dia dapat mendirikan sholat, seusai sholat santrinya bertanya :
Santri : يا استاذنا ما حقيقة المعرفة؟
Duhay guruku apa sebenarnya itu ma`rifat?
Guru : إذا جاء غد ومدوا الشيخ على الخشبة وقطعوا يده ورجله فاسئلني هذه المسألة
Saat hari esok tiba dan mereka menyalib dan memotong tangan dan kaki gurumu ini maka saat itulah tanyakan kembali pertanyaanmu itu padaku.
Maka santri itu mematuhi apa kata gurunya, sehingga saat hari menjelang siang para petugas datang, melihat rantai yang telah terlepas, mereka langsung memotong tangan dan kaki ulama itu dan menyalibnya di atas kayu, namun tiada darah yang menetes dari ulama itu kecuali bertuliskan lafadz الله, maka saat ulama itu melihat santrinya, dia pun berkata :
هات ما سألت يا تلميذ
Bawalah kemari apa yang kau tanyakan tempo hari duhay santriku.
Maka dia pun bertanya dan sang guru menjawab :
أن تشكر الله على النقمة والمحن كما تشكره على النعمة والمنن
Ma`rifat itu adalah kamu harus mensyukuri terhadap sakit dan cobaan-cobaan yang di berikan oleh allah seperti kamu mensyukuri terhadap nikmat dan anugrah-anugrah yang di berikan oleh allah.
Lalu sang guru berkata الله الله maka rantai yang membelenggunya pun terlepas dan dia terbang ke udara sehingga hilang dari mata manusia, maka setelah itu dia tidak pernah terlihat, entah masih hidup atau sudah mati.