Tahun baru Masehi, satu Januari 2017 telah di depan mata. Masyarakat diseluruh penjuru dunia telah siap untuk menyambutnya dengan berbagai rencana pesta. Tidak peduli ras dan agama manapun mereka berasal. Nampaknya sudah menjadi tradisi turun temurun bahwa tahun baru masehi selalu dirayakandan seakan sangat sayang untuk dilewatkan. Berbagai macam acara yangdirencanakan untuk merayakannya. Kartu-kartu ucapan tahun baru yangbertuliskan "Happy New Year"(Selamat Tahun Baru) akan banyak dijumpai di toko-toko buku, bahkan melebihi banyaknya kartu lebaran yang bertuliskan "Selamat HariRaya Idul Fitri" yang seharusnya jauh lebih banyak, karena umat Islam di Indonesia adalah umat mayoritas. Fenomena memilukan ini menjadi trend baru invasi yahudi Amerika yang disebut sebagai Amerecanism (Gerakan Amerekanisasi). Amerekanism ini menawarkan kesenangan dunia dengan filosofinya yang terkenal dengan sebutan hedonisme (filsafat kesenangan) dan Meterialisme (filsafat cinta akan materi)yang selalu seiring dan sejalan dalam mengadakan ekspansi (serangan) budayapopuler (pop culture).
Perayaan tahun baru yang selalu jatuh enam hari setelah hari Natal seakanmenjadi puncak kebaktian hari raya nasrani itu telah berhasil melunturkan serta memporakporandakan struktur masyarakat Islam dan menjadi masyarakat yang bimbang dan tidak mau tahu akan ajaran agama mereka sebenarnya. Perayaan tahunbaru Masehi yang identik dan diimplementasikan dengan hura-hura, pesta pora,jalan-jalan hingga tengah malam, menimbulkan kebesingan jalan, makan-makan direstaurant yang mahal, meniup trompet dan entah apalagi yang lain. Semuanya yanglekat dengan suasana glamornya, telah membuat orang lupa diri dan tidak lagi menghiraukan asas agama mereka (Islam) yang luhur dan suci. Sungguh perayaan itu adalah hal yang sama sekali tidak berguna bagi kehidupan, dan mestinya tidak dilakukan. Budaya peringatan tahun baru seperti diatas hanyalah tuntutan nafsu syaithoni dengan tawaran kesenangan sesaat yang tidak ada sisi positif dan sama sekali tidak dapat dipetik manfaat bagi pelakunya. Bahkan tidak jarang yang didapatkan adalah kesusahan, kesengsaraan, dan penyesalan hidup sepanjang masa.
Inilah salah satu bentuk Desakralisasi (proses ketidaksucian) yang dilakukan zionis barat yang rupanya telah menyusup ke seluruh sendi-sendi kehidupan pemuda Islam masa kini. Mereka begitu antusias dan sangat bersemangat dalam merayakan tahun barunya orang barat. sementara mereka telah melupakan tahun barunya sendiri yaitu tahun baru Hijriyyah (1 Muharrom). Halini dapat dibuktikan sendiri, dan cobalah tanyakan pada mereka, “kapan dan jatuh pada hari apa 1 Muharrom 1438 H. kemarin ? Tentu mereka akan gelagapan dan bingung untuk menjawabnya.
Pemuda muslim yang seharusnya memegang teguh kesantunan dan kesalehan yang telah ditanamkan oleh ajaran agama mereka, kini telah hanyut dalam pesta pora komunitas pergaulan remaja barat yang menawarkan kegembiraan dan kesenangan yang notabene-nya telah jauh menyimpang dari etika Agama Islam. Potret seperti ini seharusnya jangan sampai terjadi dinegeri ini, hususnya Pasuruan yang berjuluk kota SANTRI.
Kesempatan bernafas dan kesehatan badan yang telah dikaruniakan olehAlloh SWT pada hambanya tidaklah merekagunakan sebagaimana fungsi semestinya, Karena Alloh SWT tidaklah menciptakan jin dan manusia kecualihanya untuk beribadah kepada-Nya.
Alloh berfirman dalam Al-Qur'an :
{ وَمَا خَلَقْت الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إلَّا لِيَعْبُدُونِ }
"Dah tidaklah aku (Alloh) ciptakan jin dan manusia, kecuali hanyalah untukberibadah kepadaku"
{ وَمَا خَلَقْت الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إلَّا لِيَعْبُدُونِ }
"Dah tidaklah aku (Alloh) ciptakan jin dan manusia, kecuali hanyalah untukberibadah kepadaku"
Inilah (perayaan tahun baru Masehi) bentuk penyalahgunaan (kufur) akanni'mat Alloh yang telah dianugrahkan, dan telah diancam dengan siksaan yangamat pedih.
Alloh berfirman dalam suratIbrahim ayat 11 :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sungguh apabila kalian bersyukur atas nikmatku, sungguh aku akan menambah kenikmatanitu kalian. Dan sebaliknya, bila kalian menkufurinya, sungguh siksaanku amatla pedih".
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sungguh apabila kalian bersyukur atas nikmatku, sungguh aku akan menambah kenikmatanitu kalian. Dan sebaliknya, bila kalian menkufurinya, sungguh siksaanku amatla pedih".
وَالشُّكْرُ لُغَةً هُوَ الْحَمْدُ اصْطِلَاحًا , وَأَمَّا الشُّكْرُ اصْطِلَاحًا فَهُوَ صَرْفُ الْعَبْدِ جَمِيعَ مَا أَنْعَمَ اللَّهُ بِهِ عَلَيْهِ مِنْ سَمْعٍ وَبَصَرٍ وَغَيْرِهِمَا إلَى مَا خُلِقَ لَهُ وَأَعْطَاهُ لِأَجْلِه (الفواكه الدواني للشيخ أحمد بن غنيم النفرراويِ الجزء الأول الصحيفة 10)
Syukur secara etimologi (lughot;bahasa) adalah memuji (al-Hamdu).Dan secara terminologi ('uruf syara') adalah menggunakan segala kenikmatan yang diberikan Alloh SWT sesuai penggunaan semestinya. Alloh memberikan rizqi pada hamba-Nya adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dah tentunyaharus dibelanjakan untuk perkara yang tidak melanggar ketentuan agama.
Sebagai becking dalam suksesnya perayaan tahun baru masehi, sudah barang tentu akan mengeluarkan sejumlah uang. Semisal untuk membeli trompet, capeng, kartu ucapan tahun baru, bensin untuk jalan-jalan, untuk ini, untuk itu dan untuk yang lainnya. Menggunakan uang semacan inilah yang dinamakan mengkufuri ni'mat Alloh yang jelas hukumnya adalah haram, sama halnya dengan untuk membeli minuman keras, untuk berzina danlain sebagainya. Karena semuanya dalam posisi yang tidak berbeda, yaitu tabdzir (memubadzdzir-kan/menyia-nyiakan harta). Atau dalam istilah lain adalh Isrofatau Idho'atul Mal. Dalam perspektif hukum Islam, keharaman tersebut adalah final, dan telah sampai pada titik Ijma' (kesepakatan ulama sedunia), tidak sedikitpun dapat ditolerir lagi. Oleh karenanya, daripada mengeluarkan uang untuk perayaan tahun baru Masehi, masih jauh lebih baik dibelikan kuthilan jagung yang kemudian di taburkan untuk makanan ayam tetangga.
الْمَسْأَلَةُ الثَّالِثَةُ : قَوْلُهُ : { وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا } قَالَ أَشْهَبُ عَنْ مَالِكٍ : التَّبْذِيرُ هُوَ مَنْعُهُ مِنْ حَقِّهِ , وَوَضْعُهُ فِي غَيْرِ حَقِّهِ , وَهُوَ أَيْضًا تَفْسِيرُ الْحَدِيثِ : { نَهَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ إضَاعَةِ الْمَالِ } . وَكَذَلِكَ يُرْوَى عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ ; وَهُوَ الْإِسْرَافُ , وَذَلِكَ حَرَامٌ بِقَوْلِهِ : { إنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إخْوَانَ الشَّيَاطِينِ } وَذَلِكَ نَصٌّ فِي التَّحْرِيمِ ( أحكام القرآن لإبن العربي الجزء الثالث الصحيفة 191 )
( وَ ) الثَّالِثُ الْحَجْرُ عَلَى الْبَالِغِ ( السَّفِيهِ الْمُبَذِّرِ لِمَالِهِ ) كَأَنْ يَرْمِيَهُ فِي بَحْرٍ أَوْ نَحْوِهِ أَوْ يُضَيِّعَهُ بِاحْتِمَالِ غَبْنٍ فَاحِشٍ فِي مُعَامَلَةٍ أَوْ يَصْرِفَهُ فِي مُحَرَّمٍ , لَا فِي خَيْرٍ كَصَدَقَةٍ , وَلَا فِي نَحْوِ مَطَاعِمَ , وَمَلَابِسَ وَشِرَاءِ إمَاءٍ كَثِيرَةٍ لِلتَّمَتُّعِ وَإِنْ لَمْ تَلِقْ بِحَالِهِ لِأَنَّ الْمَالَ يُتَّخَذُ لِيُنْتَفَعَ وَيُلْتَذَّ بِهِ ( حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء الثالث الصحيفة 82 )
وَقَالَ الْغَزَالِيُّ : صَرْفُ الْمَالِ إلَى الْأَطْعِمَةِ النَّفِيسَةِ الَّتِي لَا يَلِيقُ بِحَالِهِ تَبْذِيرٌ . فَيَكُونُ سَبَبًا لِلْحَجْرِ كَمَا سَيَأْتِي . وَقَالَ الْقَلْيُوبِيُّ : إنَّ هَذَا هُوَ أَحَدُ الْقَوْلَيْنِ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ , وَالْقَوْلُ الثَّانِي عِنْدَهُمْ أَنَّهُ لَا يُعْتَبَرُ تَبْذِيرًا مَا لَمْ يُصْرَفْ فِي مُحَرَّمٍ , فَيُعْتَبَرُ عِنْدَئِذٍ إسْرَافًا وَتَبْذِيرًا إجْمَاعًا ( الموسوعة الفقهية الجزء الرابع الصحيفة 187 )
( وَ ) الثَّالِثُ الْحَجْرُ عَلَى الْبَالِغِ ( السَّفِيهِ الْمُبَذِّرِ لِمَالِهِ ) كَأَنْ يَرْمِيَهُ فِي بَحْرٍ أَوْ نَحْوِهِ أَوْ يُضَيِّعَهُ بِاحْتِمَالِ غَبْنٍ فَاحِشٍ فِي مُعَامَلَةٍ أَوْ يَصْرِفَهُ فِي مُحَرَّمٍ , لَا فِي خَيْرٍ كَصَدَقَةٍ , وَلَا فِي نَحْوِ مَطَاعِمَ , وَمَلَابِسَ وَشِرَاءِ إمَاءٍ كَثِيرَةٍ لِلتَّمَتُّعِ وَإِنْ لَمْ تَلِقْ بِحَالِهِ لِأَنَّ الْمَالَ يُتَّخَذُ لِيُنْتَفَعَ وَيُلْتَذَّ بِهِ ( حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء الثالث الصحيفة 82 )
وَقَالَ الْغَزَالِيُّ : صَرْفُ الْمَالِ إلَى الْأَطْعِمَةِ النَّفِيسَةِ الَّتِي لَا يَلِيقُ بِحَالِهِ تَبْذِيرٌ . فَيَكُونُ سَبَبًا لِلْحَجْرِ كَمَا سَيَأْتِي . وَقَالَ الْقَلْيُوبِيُّ : إنَّ هَذَا هُوَ أَحَدُ الْقَوْلَيْنِ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ , وَالْقَوْلُ الثَّانِي عِنْدَهُمْ أَنَّهُ لَا يُعْتَبَرُ تَبْذِيرًا مَا لَمْ يُصْرَفْ فِي مُحَرَّمٍ , فَيُعْتَبَرُ عِنْدَئِذٍ إسْرَافًا وَتَبْذِيرًا إجْمَاعًا ( الموسوعة الفقهية الجزء الرابع الصحيفة 187 )
Meskipun tahun baru sudah menjelma di depan mata, kita umat Islam (hususnya para muda) wajib menghindar dan mundur berjuta langkah meninggalkannya. Janganlah sampai kita ikut merayakan peringatan tahun baru Masehi, walau hanya sekedar kirim suratatau kirim SMS ucapan Happy New Year !, kepada siapa saja. Sebab dengan berbentuk apapun kita merayakan tahun baru Masehi menurut perspektif hukum Islam adalah Haram, lebih-lebih dengan melakukan hal-hal yang menentang syari'at ajaran agama Islam.
Kita harus mampu dan berani menentang arus, berjalan berlawanan dengan trend masa kini yang semakin memperihatinkan ini. Kita harus mampu membanting setir dan merubah haluan dengan menciptakan suasana yang biasa-biasa saja, seakan tidak ada apa-apa di malam tahun baru Masehi nanti. Kita jadikan malam tahun baru Masehi nanti sebagaimana malam-malam sebelumnya dan tidak perlu ada yang Istimewa. Kerena mengistimewakan malam itu, dengan melakukan sesuatu yang tidak kita lakukan di malam-malam sebelumnya hukumnya adalah Haram.
المعيار المعرب للإمام الونشريسي المالكي 11/150-152
( الاحتفال بفاتح السنة الميلادية ) وسئل : ابو الاصبغ عيسى بنمحمد التميلي عن ليلة ينيـر ( Januari –Red. ) التى يسمونها الناس الميلاد ويجتهدون لها فى الاستعداد , ويجعلونها كأحد الاعياد , ويتهادَون بينهم صنوف الاطعمة وانواع التحف والطرف المثوبة لوجه الصلة , ويترك الرجال والنساء اعمالهم صبيحتها تعظيما لليوم , ويعدونه رأس السنة اترى ذلك اكرمك الله بدعة محرمة لا يحل لمسلم ان يفعل ذلك , ولا ان يجيب احدا من اقاربه واصهاره الى شيء من ذلك الطعام الذى اعده لها ؟ ام هو مكروه ليس بالحرام الصراح ؟ ام مستقل ؟ وقد جاءت احاديث مأثورة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم فى المتشبهين من امته بالنصارى فى نيروزهم ومهرجانهم , وانهم محشورون معهم يوم القيامة . وجاء عنه ايضا انه قال : "من تشبه بقوم فهو منهم". فبيّن لنا اكرمك الله ما صح عندك فى ذلك ان شاء الله
فأجاب : قرأت كتابك هذا ووقفت على ما عنه سألت وكل ما ذكرته فى كتابك فمحرم فعله عند اهل العلم . وقد رويت الاحاديث التى ذكرتها من التشديد فى ذلك ورويت ايضا ان يحيى بن يحيى الليثي قال : لا تجوز الهدايا فى الميلاد من نصراني ولا من مسلم ولا اجابة الدعوة فيه ولا استعداد له . وينبغى ان يجعل كسائر الايام , ورفع فيه حديثا الى رسول النبي صلى الله عليه وسلم انه قال يوما لاصحابه : "انكم مستنـزَلون بين ظهرانـَيْ عجم , فمن تشبه بهم فى نِيـروزهم ومَهْرَجَانهم حشر معهم" قال يحيى وسألت عن ذلك ابن كنانة , واخبرته حالنا فى بلدنا فانكر وعابه وقال : الذى يثبت عندنا فى ذلك الكراهية , وكذلك سمعت مالكا يقول : لقول رسول الله صلى الله عليه وسلم "من تشبه بقوم حشر معهم".
قال يحيى بن يحيى : وكذلك اجراء الخيل والمباراة فى العنصرة , لا يجوز ذلك وكذلك ما يفعله النساء من وشي بيوتهن يوم العنصرة , وذلك من فعل الجاهلية . وكذلك اخراج ثيابهن الى الندا بالليل ومكروه ايضا تركهن العمل فى ذلك اليوم , وان يجعل ورق الكرنب والخضرة , واغتسالهن بالماء ذلك اليوم لا يحل اصلا الا لحاجة من جنابة .
قال يحيى بن يحيى : ومن فعل ذلك فقد اشرك فى دم زكرياء وقد جاء عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال : "من كـثَّر سواد قوم فهو منهم" . ومن رضي عملا كان شريك من عمله , هذا فيمن رضي ولم يعمله فكيف من عمله وسنّه سنة . والله نسأله التوفيق
كتاب الأمر بالإتباع والنهي عن الإبتداع للامام السيوطي الشافعي صـ : 120-122ومن البدع والمنكرات مشابهة الكفار فى اعيادهم ومواسمهم الملعونة كما يفعله كثير من جهلة المسلمين من مشاركة النصارى وموافقتهم فيما يفعلونه فى خميس البيض الذى هو اكبر اعياد النصارى وفى المواليد فى الشتاء من ايقاد النار وصنع قطائف وشمع وغير ذلك , وفى الخميس بصبغ البيض وخبز اقراص وشراء بخور وخضاب الصبيان والنساء والصغار بالحناء وتجديد كسوة وغير ذلك مما يصنعه النصارى لعيدهم . –لى ان قال- واعلم ان اعياد الكفار كثيرة وليس على المسلم ان يبحث عنها ولا يعرفها بل يكفيه ان يعرف فعلا من افعالهم اويوما اومكانا بسبب تعظيمه من ........ وانه لا اصل له فى دين الاسلام ونحن نبينه على ما رأينا كثيرا من الناس الجاهلين قد وقعوا فيه فمن ذلك خميس البيض الذى تقدم ذكره الذى يسمونه الجاهلون الخميس الكبير وانما هو الخميس الحقير وهو عيد النصارى الاكبر فجميع ما يحدثه المسلم فيه فهو من المنكرات ، ومن المنكرات فيه بروج النساء الى ظاهر البلد –الى ان قال- ومن ذلك ترك الوظائف الراتبة من الصنائع والتجارات وغلق الحوانيت واتخاذه يوم راحة وفرح ولعب ، واللعب فيه على الخيل اوغيرها على وجه يخالف ما قبله وما بعده من الايام ، كل ذلك منكر وبدعة وهو شعار النصارى فيه فالواجب على المؤمن بالله ورسوله ان لايحدث فى هذا اليوم شيئا اصلا بل يجعله يوما كسائر الايام ، ومما يفعله كثير من الناس فى ايام الشتاء ويزعمون انه ميلاد عيسى عليه السلام فجميع ما يصنع ايضا فى هذه الليالي من المنكرات مثل ايقاد النيران واحداث طعام وشراء شمع وغير ذلك فان اتخاذ هذه المواليد موسما هو دين النصارى ليس لذلك اصل فى دين الاسلام ، ولم يكن لهذا الميلاد ذكر فى عهد السلف الماضين بل اصله مأخوذ عن النصارى . –الى ان قال- ومن ذلك اعياد اليهود او غيرهم من الكافرين اوالاعاجم والاعراب الضالين لاينبغي للمسلم ان يتشبه بهم فى شيء من ذلك ولا يوافقهم عليه .
Dengan demikian, jelaslah hukum merayakan tahun baru Masehi di atas serta semua hal-hal yang berhubungan dengannya. Apabila kita masih saja nekaddan berani melakukannya, maka, hukumnya tidak terlepas dari dua hal:
Apabila tidak mempercayai serta melecehkan keberadaandan kenaran hukum tersebut diatas maka orang tersebut berarti telah terjerumus ke dalam kekafiran (kufur/murtad). Dan apabila melakukannya dengan tetap meyakini keberadaan dan kebenaran hukum diatas, maka mesih terjerat hukum haram (tidak sampai murtad)
Sebagai penutup, penulis sampaikan pesan yang dibawa Jibril 'Alaihial-Salam untuk Baginda Rasul Muhammad Sholla Allohu 'alahi waa Sallama:
"Al-Thobaroniy meriwayatkan dalam kitab Al-Ausath dengan sanad yang Hasan dari Sahl bin Sa'dr.a. Al-Thobaroniy berkata ( Datanglah malaikat Jibril kepada Rosululloh SAW,seraya berkata : "Wahai Muhammad! Hiduplah Kamu semau kamu, namun nantinya kamu pasti akan mati. Berbuatlah kamu semau kamu, namun nantinya kamu pasti mendapatkan balasannya. Cintailah orang lain semau kamu, namun nantinya kamu pasti akan terpisah, dan ketahuilah bahwa kemulyaan seorang mu'min adalah sholat malam dan keagungannya adalah tidak membutuhkan orang lain"
Baginda Rosul yang tidak diragukan lagi kesucian jiwanya masih dipesan, bagimana dengan kita yang kotor dan penuh dosa ini…? Tentu beribu kali lipat lebih berhak untuk mendapatkan pesan tersebut.
Kiranya pesan ini dapat menjadi bahan pertimbangan kita, sebelum lebih jauh melangkahkan kaki menjalani kehidupan sementara ini. Semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangsih dan suplai moral mengiringi pergeseran etika ketimuran yang halus dan santun. Yang kemudian dapat dicerna dalam pemikiran kita.
Mudah-mudahan kita yang mempunyai segudang rencana untuk memeriahkan tahun baru Masehi dengan hal-hal yang tidak ada manfaatnya dan menyimpang dari rilsyari'at, segera mendapat Hidayah dariAlloh SWT Dan dikaruniai kesabaran dan kebesaran hati untuk mengurungkan rencana tersebut, serta mendapatkan ganti berupa kegiatan positif yang lebihmenyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupan dunia akhirat. Amien…!!! Karenasekecil apapun amal perbuatan baik maupun jelek, semuanya harus dipertanggungjawabkan besok dihadapan Sang Khaliq Alloh Robbul 'Izzah.
