Dalam pertemuannya bersama Armada Putra, Ust. Hasan Husain bercerita bahwa suatu ketika Yai Badri, moyo, melakukan istikhoroh minta petunjuk tentang amalan sholawat yang cepat diijabahi oleh Allah setelah wafatnya KH. Abdul Hamid, Pasuruan.
Karena dulu waktu Yai Hamid masih hidup, kalau ada orang tawassul kepada beliau setelah mendapat ijazah amalan sholawat dari beliau, lalu membaca sholawat tersebut maka akan cepat diijabahi segala hajatnya.
Ternyata dalam istikhorohnya, Yai Badri mendapat petunjuk kalau amalan sholawat yang cepat diijabahi itu berada di Besuk, Tanggulangin Kejayan Pasuruan.
Lalu beliau istikhoroh lagi siapa di Besuk yang amalan sholawatnya cepat diijabahi.
Akhirnya beliau mendapat petunjuk, yaitu Hadrotus Syaikh KH. Muhammad Subadar.
Ust. Hasan Husain melanjutkan, kalau ijazah sholawat dari Kyai Muhammad Subadar itu sebanyak 1.000x
Dan tawassulnya kepada :
Kanjeng Nabi
Syeikh Abdul Qodir
Yai Hamid pasuruan
Yai Badri
Yai Muhammad Subadar
Lalu membaca sholawat sebanyak 1.000xKanjeng Nabi
Syeikh Abdul Qodir
Yai Hamid pasuruan
Yai Badri
Yai Muhammad Subadar
